Wednesday, April 25, 2007

Dahsyat!



Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:2
Buku ini sudah cetak ulang padahal baru terbit sebulan.Dahsyat bukan??

Isinya tentang kehidupan seorang bocah cilik yang mampu hafal dan paham Quran dalam usia 5 tahun, yang disusun dengan gaya "narasi sinematik". Juga dijelaskan mengenai metode belajar Quran si Doktor Cilik ini, yang bisa dipraktekkan para orangtua. Tentu saja, tidak perlu pasang target anak kita bisa hafal Quran dalam usia dini (kalau bisa sih, ya bagus banget).. target terpenting: anak jadi cinta Al Quran.
Bagus untuk bekal kita sebagai orang tua dalam mendidik anak untuk cinta al Quran....So nyesel deh kalau nggak beli....buku yang berguna dunia akhirat ini......
Dapatkan di Gramedia terdekat...Buruannnn tar keburu habis lagi loh!!!

Tuesday, April 24, 2007

The first promotion



Category:Books
Genre: Parenting & Families
Author:^_^
Dapat pm dr kawan mpiers surabaya yang baru melahirkan anak ketiga dan kasusnya kaya aku.(rendel)trus chating sama sedulur wadon lily disaudi yg lagi pegel juga habis melahirkan jadi ingat buku ini dan sekalian bantu promo yaa......kali aja dapat tambahan penghasilan atau hadiah dari mereka..kekekeke kalau nggak yah minimal berbagi ilmu dan get pahala.......So ayoo buruan beli-belii....nyesel deh kalo gak kebagian atau gak baca buku yang bagus ini.
....buruan borong yak!!!


Judul : Oh, Baby Blues
Penyusun : Mamiek Syaamil dan Dina Sulaiman
Jenis : Nonfiksi (keluarga)
Ukuran : 14,5 x 21 cm
Isi : 144 hlm
Penerbit: Femmeline (Syaamil Group)
Cet. 1 April 2007

Sinopsis :

Rasanya aneh jika perempuan yang sudah bertahun-tahun menunggu kehamilannya tiba-tiba merasa asing dengan bayi yang baru dilahirkannya. Benarkah cinta sang ibu sudah tercerabut dari hatinya?

Masih ingat bagaimana artis Hollywood, Brooke Shields, mengalami depresi berkepanjangan setelah melahirkan? Atau kisah Britney Spears yang harus menjalani rehabilitasi, atau Rachel Maryam yang sempat merasa berat menjalani hari-hari sebagai ibu pascamelahirkan?

Jika Anda pernah punya pengalaman seperti itu, Anda tidak sendirian. Dalam buku ini, lebih dari 10 ibu muda menceritakan pengalaman mereka menghadapi dan mengatasi sindrom Baby Blues, sindrom yang menjadi bagian hidup mereka selepas melahirkan. Sindrom yang bahkan memberikan dampak luar biasa tidak hanya bagi si penderita, namun juga bagi suami, orang tua, juga sang bayi. Sebuah pengalaman yang bukan mustahil pernah atau akan Anda alami.

Penulis: Mamiek Syamil, Dina Sulaeman, Beby Haryanti Dewi, Meidya Derni, Wiwit Wijayanti, Andi Suriati Amal, Susi Dwiyanti, Cahayahati, Sylvie Gill, Shanti Saptaning, Ria Williams, Lely S Shim, Minda Daniar, Dinda Bestari, Ummu Annisa, Otong Sulaeman.

Kutipan Kata Pengantar dari Bu Elly Risman
(Ketua Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati):

"Siapa saja yang seharusnya tahu tentang Baby Blues dan Postpartum Depression ini?
Ketika pertanyaan diatas diajukan kepada beberapa ibu yang baru saja melahirkan disebuah rumah sakit bersalin di Jakarta , mereka menjawab serentak : “para suami!! Mengapa? Karena yang biasanya depresi adalah ibu yang baru melahirkan, dia membutuhkan pertolongan, dan pertolongan pertama dan terbaik adalah dari para suami. “Bukankah anak yang dilahirkan hasil kerjasama?” jawab mereka sambil tertawa.
Seperti yang telah kita bicarakan diatas, sebenarnya masing masing anak kita perlu dipersiapkan untuk mengetahui semua hal seputar menjadi suami istri dan menjadi ayah serta ibu.. Oleh sebab itu, baik anak laki laki maupun perempuan perlu mengetahuinya, dan juga seluruh anggota keluarga. Apalagi bila dibaca pengalaman yang dipaparkan dalam buku ini, depresi yang dialami ibu diperparah oleh ketidak pahaman suami dan anggota keluarga dekat yang membantu ibu muda ini sehari-hari."


Untuk kado istri tercinta,teman,saudara, dan bisa buat bekal klo punya mantu kelak dikemudian hari lohh....

Harganya cuma 19500 rupiah ayoo buruan borong yaaa.......!!!

Ayoo...beli...beli...segera!!!!

Edisi perdana



Aku dilahirkan dr keluarga pedagang,bahkan klo org bernyanyi nenek moyang seorang pelaut,maka aku bernyanyi nenek moyangku adalah pedagang. Dan aku bangga menjadi anak pedagang karena orang tuaku bisa berhasil menyekolahkan anak2nya sampai kuliah juga dari hasil berdagang.

Aku ingat betul ketika ada seorang anak guru yg curhat karena gak bisa kuliah. Dan sejak itu aku bersyukur punya orang tua pedagang.Walaupun dimasyarakat seorang pedagang diderajatkan lebih rendah dari pegawai negri atau pegawai kantoran.

Dan hobbiku berdagang juga menjadikan ketika aku kuliah tidak pernah kekurangan uang bahkan sering meminjami teman yg kehabisan bekal kos. Bukan karena uang sakunya banyak.Jujur saja bapakku termasuk org yg ketat dan tidak memanjakan anak2nya dg uang yg banyak.Kami diberi uang saku yg ngepres hanya cukup buat makan dan ngebis.gak ada modal untuk seneng2 atau foya-foya.

Namun karena hobbi dagang itu alhamdulillah sering ada pemasukkan buat nambah2 uang jajan. Dan karenanya aku punya kebiasaan ketika uang saku udah mepet bukannya diirit2 tapi malah aku beli makannya yg enak!! contohnya ketika pulang praktek malam dr rumah sakit aku makan pagi kantin RS dg menu ayam goreng istimewa(klo utk ukuran mhsw makanan itumuahal) Dengan tujuan badan sehat,kuat semangat tar pulang bisa menjahit jilbab2 cantik utk dijual..hehehehe.coba klo ngirit gak makan malah gak semangat nyari pemasukan kan???....

Sampai ketika aku menikah dg abi aku kaget banget dan perlu waktu utk adapatasi karena biasa nyari uang sewaktu2 dan berubah menjadi menunggu tanggal gajihan.Dan terasa kaya byur pet jadi ketika tanggal muda seneng banget mau gajihan tapi tanggal tua harus hemat krn persediaan menipis.sebenarnya itu juga bukan hal yg jelek atau tidak bagus cuma akunya perlu mebiasakan diri nerimo beda dg ketika berdagang klo uang habis ya dagang lagiiii dan berdoa biar dagangan laku.

Bahkan sekarang2 abi sudah teracuni juga untuk berdagang...dan bahwa hidup dg berdagang itu asyik,penuh harap-harap disetiap waktunya.dan tidak melulu mengandalkan gajih...sampai suatu ketika ada kawan yg cerita,'' itu simpiers anu,masa istrinya berdagang gak malu.'' aku kaget sambil bertanya,''memang kenapa dengan berdagang?'' dia jawab dg cueknya,'' dagang gitu loh mba,....mending kaya manager.''sreeeeeeeeeeet hati tersayat.pelan-pelan kujawab walopun hati sakit,''tahu nggak mba? padahal aku bilang ke abi kalau pulang mau jadi perawat lagi gak boleh sm abi tp kalo mau dagang boleh dg alasan dagang lebih bebas managemen waktunya.bisa menjadi bos wlopun utk diri sendiri.'' Dan orang diam walaupun tampak tidak spendapat.

Namun kata-katanya yg merendahkan hobbi org berdagnag cukup mengusikku.
Ahh dia belum tahu kedahsyatan berdagang kali atau sekedar menertawakan tanpa tahu artinya.
Ahh dia belum menyaksikan kepedihan2 orang yg kekuarangan dan bisa bangkit dg jalan berdagang.
Ahh dia belum tahu kisah seorang manager kelas tinggi diindo sana yang jatuh sejatuh-jatuhnya bahkan sampai makan hanya dg lauk garam.ketika krisis melanda.
Tidakkah dia ingat? bahwa rosul juga berdagang?
Tidakah dia ingat bahwa kunci-kunci rejeki itu 90 persen ada diperdagangan dan sisanya yg sepuluh di bidang lain?
Tidakkah dia ingat bahwa dari semua aktifitas produksi,pertanian dll ujung tombaknya adalah marketing/berdagang?....
Ahh kenapa sebegitu mudahnya dia merendahkan dan menertawakan orang yg berdagang?
Ahh dia tidak tahu begitu bahagianya aku ketika setiap kangen aku bisa datang ketempat orgtuaku bekerja?Dan beda dengan anak3ku yg tdk bisa menemui abinya kekantornya walaupun kangen.Dan sering merengek agar abi libur saja setiap hari biar bisa bermain dg mereka....
Ahh bagiku sebenarnya apapaun keadaannya selayanya kita jangan menertawakan atau bahkan merendahkan hobbi dan profesi orang lain.........